Rabu, 12 Januari 2022

Sejarah indonesia

 Mohammad Yamin dilahirkan di Talawi, Sawahlunto pada 23 Agustus 1903.

Ia merupakan putra dari pasangan Usman Baginda Khatib dan Siti Saadah yang masing-masing berasal dari Sawahlunto dan Padang Panjang. Ayahnya memiliki

enam belas anak dari lima istri, yang hampir keseluruhannya kelak menjadi

intelektual yang berpengaruh. Saudara-saudara Yamin antara lain: Muhammad

Yaman, seorang pendidik; Djamaluddin Adinegoro, seorang wartawan terkemuka;

dan Ramana Usman, pelopor korps diplomatik Indonesia. Selain itu sepupunya,

Mohammad Amir, juga merupakan tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Yamin mendapatkan pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School

(HIS) Palembang, kemudian melanjutkannya ke Algemeene Middelbare School

(AMS) Yogyakarta. Di AMS Yogyakarta, ia mulai mempelajari sejarah purbakala

dan berbagai bahasa seperti Yunani, Latin, dan Kaei. Namun setelah tamat, niat

untuk melanjutkan pendidikan ke Leiden, Belkalian harus diurungnya

dikarenakan ayahnya meninggal dunia. Ia kemudian menjalani kuliah di

Rechtshoogeschool te Batavia (Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta, yang kelak

menjadi Fakultas Hukum Universitas Indonesia), dan berhasil memperoleh gelar

Meester in de Rechten (Sarjana Hukum) pada tahun 1932.

Mohammad Yamin memulai karier sebagai seorang penulis pada dekade

1920-an semasa dunia sastra Indonesia mengalami perkembangan. Karya-karya

pertamanya ditulis menggunakan bahasa Melayu dalam jurnal Jong Sumatra,

sebuah jurnal berbahasa Belkalian pada tahun 1920. Karya-karya terawalnya

masih terikat kepada bentuk-bentuk bahasa Melayu Klasik.

Pada tahun 1922, Yamin muncul untuk pertama kali sebagai penyair dengan

puisinya, Tanah Air; yang dimaksud tanah airnya yaitu Minangkabau di Sumatra.

Tanah Air merupakan himpunan puisi modern Melayu pertama yang pernah

diterbitkan.

Himpunan Yamin yang kedua, Tumpah Darahku, muncul pada 28 Oktober

1928. Karya ini sangat penting dari segi sejarah, karena pada waktu itulah Yamin

dan beberapa orang pejuang kebangsaan memutuskan untuk menghormati satu

tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia yang tunggal. Dramanya, Ken

Arok dan Ken Dedes yang berdasarkan sejarah Jawa, muncul juga pada tahun yang

sama.

Dalam puisinya, Yamin banyak menggunakan bentuk soneta yang

dipinjamnya dari literatur Belkalian. Walaupun Yamin melakukan banyak

eksperimen bahasa dalam puisi-puisinya, ia masih lebih menepati norma-norma

klasik Bahasa Melayu, berbanding dengan generasi-generasi penulis yang lebih

muda. Ia juga menerbitkan banyak drama, esei, novel sejarah, dan puisi. Ia juga

menterjemahkan karya-karya William Shakespeare (drama Julius Caesar) dan

Rabindranath Tagore.

Karier politik Yamin dimulai ketika ia masih menjadi mahasiswa di Jakarta.

Ketika itu ia bergabung dalam organisasi Jong Sumatranen Bond[3] dan menyusun

ikrah Sumpah Pemuda yang dibacakan pada Kongres Pemuda II. Dalam ikrar

tersebut, ia menetapkan Bahasa Indonesia, yang berasal dari Bahasa Melayu,

sebagai bahasa nasional Indonesia. Melalui organisasi Indonesia Muda, Yamin

mendesak supaya Bahasa Indonesia dijadikan sebagai alat persatuan. Kemudian

setelah kemerdekaan, Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi serta bahasa

utama dalam kesusasteraan Indonesia.

Pada tahun 1932, Yamin memperoleh gelar sarjana hukum. Ia kemudian

bekerja dalam bidang hukum di Jakarta hingga tahun 1942. Pada tahun yang sama,

Yamin tercatat sebagai anggota Partindo. Setelah Partindo bubar, bersama

Adenan Kapau Gani dan Amir Sjarifoeddin, ia mendirikan Gerakan Rakyat

Indonesia (Gerindo). Tahun 1939, ia terpilih sebagai anggota Volksraad.

Semasa pendudukan Jepang (1942-1945), Yamin bertugas pada Pusat

Tenaga Rakyat (PUTERA), sebuah organisasi nasionalis yang disokong oleh

pemerintah Jepang. Pada tahun 1945, ia terpilih sebagai anggota Badan Penyelidik

Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam sidang BPUPKI, Yamin


 Pengumpulan Al-Quran pada masa Utsman ibn Affan (Othman bin Affan) adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang memastikan ...